foto : Lapmi Progress |
Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah informasi
dengan membaca dan menulis. Literasi juga dapat diartikan lebih luas, yaitu sebagai
kemampuan menambah pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan
masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif, serta mampu
peka terhadap keadaan sosial. Salah satu ciri-ciri dari negara maju adalah
tingginya budaya literasi masyarakatnya, budaya literasi (baca-tulis)
merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu untuk memahami dan mengusai
ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
“Barang siapa yang menguasai ilmu pengetahuan maka ia akan menguasai peradaban”.
Oleh karena itu semakin tinggi budaya literasi masyarakat dalam
suatu negara maka akan semakin tinggi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikuasainya. Dan hal itulah yang telah dilakukan oleh negara-negara maju di seluruh
dunia. Budaya literasi masyarakat Indonesia terbilang masih sangat rendah,
menurut penelitian dari 61 negara, Indonesia menempati posisi ke-60 sebagai
negara yang tingkat budaya literasi masih rendah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya budaya literasi di
masyarakat Indonesia, faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah kurangnya kesadaran dari setiap
individu terhadap pentingnya budaya literasi serta kurangnya peran pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat
guna meningkatkan budaya literasi.
Kesadaran
setiap individu terhadap pentingnya budaya literasi masih sangat rendah, oleh
karena itu harus ada sesesorang atau kelompok yang menjadi pegiat literasi,
aktivis literasi, penggerak literasi, dan konsen di bidang literasi, atau dapat
juga disebut sebagai provokator literasi di masyarakat, artinya orang atau
kelompok yang benar-benar menyadarkan, memberikan pemahaman, dan memberikan
contoh tentang pentingnya budaya literasi di masyarakat. Provokator literasi di
samping memberikan himbauaan dan ajakan secara masif tentang pentingnya
literasi juga harus menunjukan sikap yang profesional sebagai perovokator
literasi, salah satunya caranya adalah dengan memberikan contoh literasi secara
langsung, karena dakwah yang baik adalah dengan langsung memberikan contoh,
bukan hanya dengan perintah atau ajakan saja.
Secara
umum masyarakat indonesia adalah mempunyai karakter sebagai peniru yang baik, jadi
apabila semakin banyak provokator literasi yang memberikan contoh literasi maka
akan semakin banyak masyarakat indonesia yang
meniru hal tersebut dan masyarakat akan sadar tentang pentingnya budaya
literasi bagi kehidupan.
Peran
pemerintah juga menjadi faktor yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan
budaya literasi masyarakat. Bila kita perhatikan peran pemerintah dalam hal ini
masih sangat kecil, hal ini dapat di lihat dengan minimnya kegiatan-kegiatan
yang diadakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi.
Pemerintah seharusnya bergerak lebih masif sistematis dalam mengembangkan
budaya literasi di masyarakat, misalnya mengadakan bazar buku-buku murah,
membangun perpustakaan seluruh daerah pelosok, mengembangkan dan memaksimalkan
seluruh perpustakaan di setiap daerah, dan mengadakan forum-forum tentang literasi yang
dapat dijangkau oleh semua kalangan masayarakat.
Jadi
kesadaran individu dan peran pemerintah merupakan hal yang paling penting untuk
meningkatkan budaya literasi di masyarakat, apabila setiap individu mempunyai
kesadaran terhadap literasi maka akan tercipta masyarakat yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa Indonesia menjadi negara yang
lebih kuat dan maju. (Efendi Abdillah)
Tambahkan Komentar
EmoticonEmoticon